Tak ada dikotomi (pemisahan) ilmu pengetahuan (kecuali ilmu sihir).

Minggu, 30 Mei 2021

Artikel Penelitian, Non Penelitian, dan Makalah

Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel ilmiah yang ditulis oleh guru, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek.

Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkanmenjadi dua macam, yaitu artikel hasil penelitian dan artikel nonpenelitianSetiap mahasiswa menulis skripsi, tesis, dan disertasi sangat dianjurkanmenuliskan kembali karyanya dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalamjurnal.
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalahatau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertaianalisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugasterstruktur yangdiberikan oleh instruktur atau ditulis atas inisiatif sendiriuntuk disajikan dalam forum ilmiah. Laporan penelitian adalah karya tulisyang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian.
 

1. Artikel Hasil Penelitian

Artikel hasil penelitian merupakan hasil penelitian yang ditulis dalam bentukartikel untuk kemudian diterbitkan dalam bentuk jurnal. Dalam artikel hasil  penelitian hanya disampaikan hal-hal yang penting saja. Artikel yang diterbitkan dalam bentuk jurnal memiliki pembaca yang jauh lebih luas, beragam, dan banyak daripada laporan penelitian teknis resmi. Dengan kata lain, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dalam jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas daripada laporan teknis resmi.

a. Ciri Pokok

Laporan dalam bentuk artikel ilmiah dibedakan dengan laporan teknis dalam tiga segi, yaitu bahan, sistematika, dan prosedur penulisan. Dari segi bahan, artikel hasil penelitian untuk jurnal hanya berisi hal-hal yang sangat penting saja. Bagian yang dianggap paling penting untuk disajikan dalam artikel hasil penelitian adalah temuan penelitian, pembahasan hasil/temuan, dan kesimpulannya.  Hal lain cukup disajikan dalam bentuk yang serba singkat dan seperlunya. Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali artikel dan sekaligus merupakan suatu pembahasan tentang rasional pentingnya masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latar belakang penelitian. 


Dari segi sistematika, laporan penelitian terdiri atas bab dan subbab, sedangkan artikel dan makalah terdiri atas bagian dan subbagian. Bagian dan subbagian tersebut dapat diberi judul atau tanpa judul. Dalam laporan penelitian teknis resmi kajian pustaka lazimnya disajikan dibagian kedua (Bab II), yakni setelah bagian pertama (Bab I) yang mambahas masalah, pentingnya penelitian, hipotesis (jika ada), dan tujuan penelitian. Dalam bagian artikel hasil penelitian, kajian pustaka merupakan bagian awal dari artikel (tanpa judul subbagian kajian pustaka) yang berfungsi sebagai bagian penting dari latar belakang. Kajian pustaka yang sekaligusberfungsi sebagai pembahasan latar belakang masalah penelitian di tutup dengan rumusan tujuan penelitian. Setelah itu, berturut-turut disajikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian, hasil dan temu penelitian, pembahasan hasil, simpulan, dan saran. 


Dari segi prosedur penulisannya, artikel hasil penelitian mempunyai tiga kemungkinan pola penulisan artikel hasil penelitian. Pertama, artikel hasil penelitian ditulis sebelum laporan penelitian teknis resmi secara lengkap dibuat. Tujuannya untuk menjaring masukan-masukan dari pihak pembaca (masyarakat akademik) sebelum peneliti menyelesaikan tulisan lengkap dalam bentuk laporan penelitian teknis resmi. Masukan yang diperoleh dari pihak pembaca diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil-hasil/temuan penelitiannya. Kedua, artikel hasil penelitian untuk jurnal ditulis setelah laporan penelitian teknis resmi selesai disusun. Prosedur yang kedua ini berlaku karena pada umumnya menulis laporan penelitian teknis resmi merupakan kewajiban, sedangkan penulisan artikel hanya bersifat anjuran.
Ketiga, artikel hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal merupakan satu-satunya tulisan yang dibuat oleh peneliti.  

Alternatif yang ketiga ini lazim dilakukan oleh peneliti yang mendanai penelitiannya sendiri. Bagi peneliti swadana, artikel hasil penelitian dalam jurnal merupakan forum komunikasi yang paling efektif dan efisien.

b. Isi dan Sistematika

Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad. Berikut ini disajikan uraian tentang isi artikel hasil penelitian secara umum yang berlaku untuk hasil penelitian kuantitatif maupun kulitatif.

Judul

Judul artikel hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang ataupun pendek yaitu antara 5-15 kata. Judul artikel memuat variabel-variabel yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti

Nama Penulis

Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja peneliti ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika lebih dari dua peneliti, hanya peneliti utama saja yang dicantumkan dibawah judul; nama peneliti lain ditulis dalam catatan kaki.

Sponsor

Nama sponsor peneliti ditulis sebagai catatan kaki pada halaman pertama, diletakkan di atas lembaga asal peneliti.

Abstrak dan Kata Kunci

Abstrak berisi pernyataan ringkasan dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat latar belakang, masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti), dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga kesimpulan implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan, dan saran tidak disajikan. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris.  

Terjemahan judul artikel berbahasa Indonesia dimuat pada baris pertama abstrak berbahasa Inggris. Panjang abstrak 50-75 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abstrak diketik dalam sepasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1.2 cm). Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata, kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian beserta abstraknya dengan mudah.

Pendahuluan

Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan: 

(1) Latar belakang atau rasional penelitian, 

(2) Masalah dan wawasan rencana pemecahanmasalah, 

(3) Rumusan tujuan penelitian (dan harapan tentang manfaat hasil penelitian). 

Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa dijamin otoritas penulisnya. Jumlah rujukan harus proporsional (tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak). Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang dibahas dapat mencakup landasan teorinya, segi historisnya, atau segi lainnya. Penyajian latar belakang atau rasional hendaknya sedemikian rupa sehingga dapat mengarahkan pembaca kerumusan masalah, penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah, dan akhirnya kerumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif, di bagian ini dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian. 

Metode

Pada dasarnya bagian ini menyajikan cara penelitian dilakukan. Uraian disajikan dalam beberapa paragraf tanpa subbagian atau dipilah-pilah menjadi beberapa subbagian. Hanya hal-hal yang pokok saja yang disajikan. Uraian rinci tentang rancangan penelitian tidak perlu diberikan.  Materi pokok bagian ini adalah cara pengumpulan data, sumber data, dan cara analisis data. Apabila uraian ini disajikan dalam subbagian, maka subbagian itu antara lain berisi keterangan tentang populasi dan sampel (atau subjek), instrumen pengumpulan data, rancangan penelitian (terutama jika digunakan rancangan yang cukup kompleks seperti rancangan eksperimental), dan teknik analisis data.  Penelitian yang menggunakan alat dan bahan perlu ditulis spesifikasi alat dan bahannya. Spesikasi alat menggambarkan tingkat kecanggihan alat yang digunakan, sedangkan spesifikasi bahan juga perlu diberikan karena penelitian ulang dapat berbeda dari penelitian perdana apabila spesifikasi bahan yang digunakan berbeda. Untuk penilitian kualitatif perlu ditambahkan perian mengenai kehadiran peneliti, subjek penelitian dan informan beserta cara-cara menggali data penelitian, lokasi penelitian, dan lama penelitian. Selain itu, juga diberikan uraian mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian.

Hasil

Bagian hasil merupakan bagian utama artikel ilmiah dan biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data. Proses analisis data (seperti perhitungan statistik) tidak perlu disajikan.  Proses pengujian hipotesis pun t i dak per l u disajikan, termasuk perbandingan antara koefisien yang ditemukan dalam analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis. 

Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik yang harus diberi komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel atau grafik digunakan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal.
Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilah-milah menjadi subbagian-subagian sesuai penjabaran masalah penelitian. Apabila bagian ini pendek, bisa digabung dengan bagian pembahasan. Untuk penelitian kualitatif, bagian has i l  memuat bagianbagian rinci dalam bentuk subtopik-subtopik yang berkaitan langsung
dengan fokus penelitian.

Pembahasan

Bagian ini merupakan bagian terpenting dari keseluruan artikel ilmiah. Tujuan pembahasan adalah 

(1) menjawab masalah penelitian, 

(2)menafsirkan temuan-temuan, 

(3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang mapan, dan 

(4) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada. 


Pada bagian ini, hasil-hasil penelitian harus disimpulkan secara ekplisit. Misalnya dinyatakan bahwa peneliti bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan kognitif anak sampai umur 5 tahun, maka dalam pembagian pembahasan haruslah diuraikan pertumbuhan kognitif anak itu sesuai dengan hasil penelitian.  Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Misalnya ditemukan adanya korelasi antara kematangan berpikir dengan lingkungan anak. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa lingkungan dapat memberikan masukan untuk mematangkan proses kognitif anak. Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar anak, termasuk sekolah sebagai tempat belajar.  Temuan diintegrasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan jalan membandingkan temuan itu dangan temuan penelitian sebelumnya, atau dengan teori yang ada, atau dengan kenyataan di lapangan, dan pembandingan harus disertai rujukan.  Jika penelitian ini menelaah teori (penelitian dasar), teori yang lama bisadikonfirmasikan sebagian atau seluruhnya. Konfirmasi sebagian dari teori haruslah disertai dengan modifikasi, sedangkan konfirmasi terhadap seluruh teori haruslah disertai dengan rumusan teori baru.  Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat memuat ide-ide peneliti, keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya.

Simpulan dan saran

Simpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan. Berdasarkan uraian pada kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Simpulan disajikan dalam bentuk esensi, bukan dalam bentuk numerikal. Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saran-saran bisa kepada tindakan praktis, pengembangan teoretis, atau penelitian lanjutan. Bagian saran bisa berdiri sendiri dalam satu bab, terutama berkaitan dengan penelitian kebijakan. Walaupun demikian, terdapat model lain yaitu dengan cara menggabungkan antara kesimpulan dan saran dalam satu bagian yakni penutup.

Daftar Rujukan

Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus disebutkan dalam batang tubuh artikel. Dengan kata lain, semua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam daftar rujukan. 

2. Artikel Non Penelitian

Istilah artikel nonpenelitian mengacu kepada semua jenis artikel ilmiah yang bukan merupakan laporan hasil penelitian. Artikel yang termasuk kategori artikel nonpenelitian antara lain berupa artikel yang menelaah suatu teori, konsepatauprinsip, mengembangkan suatu model, mendeskripsikan fakta atau fenomena tertentu, dan menilai suatu produk. Oleh karena beragam jenis artikel ini, maka cara penyajiannya di dalam jurnal juga bervariasi.  Ketentuan untuk penulisan artikel nonpenelitian pada dasarnya berlaku juga untuk penulisan makalah pendek (yaitu makalah yang panjangnya tidak lebih dari 20 halaman). Perbedaan antara artikel nonpenelitian dengan makalah pendek, bahwa dalam makalah pendek abstrak dan kata kunci tidak harus ada.

Isi dan Sistematika

Penulisan artikel menggunakan sistematika tanpa angka ataupun abjad. Sebuah artikel nonpenelitian berisi hal-hal yang sangat esensial. Oleh karena itu, biasanya jumlah halaman yang disediakan tidak banyak (antara 10-20 halaman). Unsur pokok yang harus ada dalam sistematika artikel nonpenelitian adalah 

(1) judul artikel, 

(2) nama penulis, 

(3) abstrak dan kata kunci, 

(4) pendahuluan, (5) bagian inti, 

(6) penutup, dan 

(7) daftar rujukan.

Judul

Judul artikel berfungsi sebagai label yang mencerminkan secara tepat isi yang terkandung dalam artikel. Untuk itu, pemilihan kata yang dipakai dalam jurnal artikel hendaknya dilakukan secara cermat. Di samping aspek ketepatannya, pemilihan kata-kata untuk judul perlu juga mempertimbangkan pengaruhnya terhadap daya tarik judul bagi pembaca.
Judul artikel sebaiknya terdiri atas 5-15 kata. 

Nama Penulis

Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika lebih dari dua penulis, hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan di bawah judul, sedangkan nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki.

Abstrak dan Kata Kunci

Untuk artikel nonpenelitian, abstrak berisi artikel yang dituangkan secara padat, bukan komentar atau pengantar dari penyunting atau redaksi. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris. Terjemahan judul artikel berbahasa Indonesia dimuat pada baris pertama abstrak berbahasa Inggris. Panjang abstrak 50-75 kata dan ditulis dalam suatu paragraf. Abstrak diketik dengan sepasi tunggal dengan mengunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).
Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan masalah yang dibahas dalam artikel atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci, dapat ditemukan judul-judul tulisan beserta abstraknya dengan mudah.

Pendahuluan

Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian, bagian pendahuluan dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Oleh karena itu, isi bagian pendahuluan menguraikan hal-hal yang mampu menarik pembaca sehingga mereka ”tergiring” untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian pendahuluan hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas. Bagian pendahuluan tidak diberi judul. 

Bagian Inti

Judul bagian dan isi bagian inti sebuah artikel nonpenelitian tergantung pada topik yang dibahas. Hal yang perlu mendapat perhatian pada bagian inti adalah pengorganisasian isi. Uraian lebih rinci mengenai cara pengorganisasian isi dibahas pada paparan berikut.

Penutup

Istilah penutup digunakan sebagai judul akhir dari sebuah artikel nonpenelitian hanya berisi catatan akhir atau yang sejenisnya. Jika uraian pada bagian akhir berisi simpulan yang dilengkapi dengan saran, maka sebaiknya saran ditempatkan dalam bagian tersendiri.

Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan sudah ada dalam batang tubuh artikel. Daftar rujukan harus lengkap, mencakup semua bahan pustaka yang telah disebutkan dalam batang tubuh artikel.

Pengorganisasian Isi

Pengoraganisasian isi mengacu kepada cara penataan urutan isi yang akan dipaparkan dalam artikel ini. Isi yang dimaksud dapat berupa fakta, konsep, prosedur atau prinsip. Tipe isi yang berbeda memerlukan penataan urutan yang berbeda, tergantung pada struktur isinya. Dalam hal ini, terdapat beberapa tipe isi yang meliputi 

(1) tipe isi konsep apabila menekankanuraian tentang “apanya”,  

(2) tipe isi prosedur menekankan ”bagaimana”, dan
(3) tipe isi prinsip apabila menekankan ”mengapa”.
 
 

 3. Makalah

Makalah yang merupakan salah satu jenis karangan ilmiah yang memiliki ciri atau karakter berdasarkan sifat keilmiahannya, sifat dan jenis penalarannya, dan jumlah halamannya. Berdasarkan sifat keilmiahannya, makalah memiliki sifat objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan kriteria ini, baik tidaknya suatu makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau topik yang dibahas, kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan kejelasan pengorganisasian pembahasan.  Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan, makalah dapat dibedakan menjadi tiga macam: makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Sedangkan makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoriritis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas.Dalampelaksanaannya, jenis makalah pertama (makalah deduktif) merupakan jenis makalah yang paling banyak digunakan.  Dari segi jumlah halaman, dapat dibedakan atas makalah panjang dan makalah pendek. Dikatakan makalah panjang jika jumlah halamannya lebih dari 20 halaman. Penulisan makalah pendek pada dasarnya sama dengan ketentuan penulisan artikel nonpenelitian, kecuali abstrak dan kata kunci yang tidak harus ada.

Isi dan Sistematika

Secara garis besar, makalah panjang terdiri atas tiga bagian: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal berisi halaman sampul, daftar isi, serta daftar tabel dan gambar (jika ada). Bagian inti terdiri atas pendahuluan, yang mencakup latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik  bahasan, dan tujuan penulisan makalah, teks utama, dan penutup. Bagian akhir terdiri atas daftar rujukan dan lampiran (jika ada).

Isi Bagian Awal

Halaman Sampul

Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul adalah judul makalah, keperluan atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis, dan tempat serta waktu penulisan. Keperluan atau maksud penulisan makalah dapat berupa, misalnya untuk memenuhi tugas suatu matakuliah yang dibina oleh dosen X. Tempat dan waktu yang dimaksud berisi nama lembaga (universitas, fakultas, dan jurusan), nama kota, serta bulan dan tahun.

Daftar Isi

Daftar Isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah menemukan bagian-bagian yang membangun makalah. Selain itu, dari daftar isi akan dapat diketahui sistematika penulisan makalah yang digunakan. Daftar isi dipandang perlu jika panjang makalah ditulis lebih dari 20 halaman. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan: judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar). Penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi tunggal dengan jarak antarbagian 2 spasi.

Daftar Tabel dan Gambar

Penulisan daftar tabel dan gambar dimaksudkan untuk memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam makalah.
Identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama) ditulis secara lengkap. Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya daftar tabel dan gambar ditulis secara terpisah. Jika dalam makalah hanya terdapat 

sebuah tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.

Isi Bagian Inti

Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama (pembahasan topik-topik), dan penutup. Cara penulisan makalah dapat dibedakan menjadi (1) penulisan dengan menggunakan angka (Romawi dan atau Arab), (2) penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad, dan (3) penulisan tanpa menggunakan angka ataupun abjad.

Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian pendahuluan dapat dilakukan dengan
dua cara berikut.
a. Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan disajikan sebagai subbagian. Jika penulisan makalah dilakukan dengan menggunakan angka, maka dapat dijumpai dengan judul subbagian seperti berikut.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Balakang
1.2 Masalah dan Topik Bahasan
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
b. Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai adanya subbagian dalam bagian pendahuluan.
Untuk menandai pergantian unsur (misalnya, untuk membedakanantara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah) cukup dilakukan dengan pergantian paragraf. 

Latar Belakang

Latar belakang berisi hal-hal yang melandasi perlunya ditulis makalah. Dalam latar belakang berisi paparan teoritis ataupun paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi. Bagian ini harus dapat menjelaskan kepada pembaca bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas.  Penulisan bagian latar belakang dapat dilakukan dengan 

(1) dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) ataupun teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi, 

(2) dimulai dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah, dan 

(3) dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan, selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah.

Masalah atau Topik Bahasan

Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya diutarakan masalah atau topik bahasan beserta batasannya. Masalah atau topik bahasan tidak terbatas pada persolan yang memerlukan pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut. Masalah dalam penulisan makalah seringkali disinonimkan dengan topik (meskipun kedua istilah ini tidak selalu memiliki pengertian yang sama).
Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang pertama kali harus ditetapkan dalam penulisan makalah. Artinya, kegiatan penulisan makalah diawali dengan penentuan masalah atau topik makalah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan garis besar isi makalah (kerangka makalah), pengumpulan bahan penulisan makalah, dan penulisan draft makalah serta revisi draft makalah. 

Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih topik yaitu 

(1) topik yang dipilh haruslah ada manfaatnya, baik dari segi praktis ataupun teoretis dan layak untuk dibahas. 

(2) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai denganminat penulis. Dipilihnya topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses penulisan makalah. Jika seseorang menulis
makalah dengan topik yang tidak menarik, maka usaha yang dilakukan biasanya ala kadarnya dan kurang serius. 

(3) Topik yang dipilih haruslah dikuasai, dalam arti tidak terlalu asing atau terlalu baru bagi penulis. 

(4)Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinkan untuk diperoleh. 


Setelah topik dipilih, selanjutnya perlu dilakukan spesifikasi topik (pembatasan topik) agar tidak terlalu luas. Jika topik yang diangkat terlalu luas, maka pembahasan topik tidak dapat dilakukan secara mendalam dan tuntas. Dalam upaya menentukan atau memilih topik, beberapa pertanyaan berikut dapat digunakan untuk menjajaki pemahaman kita tentang topik yang akan dibahas, yakni: 


1. Apa yang saya ketahui tentang topik?
a. Apa yang saya ketahui tentang topik termasuk bagian-bagiannya, atau saya harus belajar lebih banyak tentangnya?
b. Apa yang menjadi sumber pengetahuan saya tentangnya pengalaman langsung, observasi, atau membaca?
c. Bagaimana pengetahuan itu memberikan kepada saya pengetahuan yang khusus atau sudut pandang yang khusus menurut saya?


2. Apa yang menjadi fokus topik atau subjek?
a. Apakah topik saya itu termasuk umum atau khusus?
b. Bagaimana saya dapat membatasi topik menjadi lebih singkat, lebih spesifik, dan dapat dikembangkan kepada detail-detail yang lebih besar atau rinci. 

3. Apa makna atau manfaat topik yang saya pilih?
a. Adakah i su umum penting yang dapat dimunculkan dengan topik yang  saya pilih?
b. Dapatkah memberikan pandangan yang baru bagi pembaca menyangkut  isu tersebut?


4. Apakah yang menarik tentang topik saya?
a. Apakah saya tertarik terhadap topik itu?
b. Hal-hal apa sajakah yang menarik dari topik tersebut?
c. Dapatkah saya menarik pembaca untuk tertarik pada topik yang saya pilih?
d. Dapatkah topik itu dikelola (manageabl e)?
e. Dapatkah saya menulis tentang topik ke dalam bentuk atau fakta-fakta khusus, dalam beberapa halaman?
f. Dapatkah saya mengontrol topik itu atau apakah saya tidak dibingungkan olehnya?
g. Jika topik tersebut terlalu lengkap atau sederhana bagaimana cara  mengelolanya lebih lanjut?


Topik sering disamakan dengan judul. Pada dasamya topik tidak sama dengan judul. Topik merupakan masa!ah pokok yang dibicarakan atau dibahas dalam makalah; sedangkan judul merupakan label atau nama dari makalah yang ditulis.
Dalam membuat judul makalah beberapa hal berikut perludipertimbangkan.
a. Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dalam makalah.
b. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa atau klausa, bukan dalam bentukkalimat. Itulah sebabnya judul makalah tidak diakhiri dengan tanda titik.
c. Judul makalah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya, judul makalah berkisarantara 5 sampai 15 kata. 

d. Judul hendaknya menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya. Namun judul makalah harus tetap mencerminkan isi makalah.

Tujuan Penulisan Makalah

Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi ganda: bagi makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengumpu!an bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut. Oleh karena itu, rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topik yang telah ditentukan. Dengan demikian, rumusan tujuan bisa berfungsi sebagai pembatasan ruang lingkupmakalah tersebut. Rumusan tujuan ini dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam bentuk rinci. 

Contoh:Makalah ini dimaksudkan untuk membahas sejumlah kekeliruan yang acap kali dibuat oleh mahasiswa dalam melakukan observasi pada kegiatan PPL. 

Sumber: GURU PEMBELAJAR MODUL MATEMATIKA SMA KELOMPOK KOMPETENSI C  PROFESIONAL  KARYA TULIS ILMIAH

oleh Drs. Baedowi, M.Si.;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tag Terpopuler