Tak ada dikotomi (pemisahan) ilmu pengetahuan (kecuali ilmu sihir).

Selasa, 11 September 2018

Peneliti Sebut Alam Semesta Mengembang Makin Cepat



Peneliti Sebut Semesta Mengembang Makin CepatPeneliti menyebut kecepatan semesta untuk bergerak menjauh makin tinggi (REUTERS/NASA/Handout)
Temuan dari teleskop Hubble menyebut bahwa jagat raya melebar lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. untuk menjawab fenomena ini, para astronom menyebut bahwa aturan fisika mungkin perlu ditulis ulang untuk mengerti mengapa hal ini terjadi. 

Peneliti menggunakan Teleskop Hubble untuk membuat pengukuran yang tepat soal kecepatan pengembangan semesta. Bagaimanapun, observasi studi baru ini tidak cocok dengan prediksi mengembangnya semesta berdasarkan Teori Big Bang, berdasarkan p-ernyataan dari Space Telescope Science Institute (STScI).

"Komunitas tengah berdebat soal bagaimana perbedaan ini terjadi," jelas Adam Riess, peraih Nobel dan peneliti utama dalam penelitian yang menemukan fakta ini. Riess sendiri adalah astronom di STScI dan profesor di Johns Hopkins University. 

Perhitungan Hubble menyebut semesta mengembang dengan kdcepatan 73 kilometer perdetik permegapasec. Sementara satelit Planck menghitung kecepatannya 67 dan 69 kilometer perdetik permegasparc.Teleskop Hubble mengukur jarak antar galaksi dengan memeriksa tingkat kecerahan berbagai tipe bintang. Terang-redup bintang yang disebut variabel Cepheid ini yang digunakan peneliti untuk menghitung jarak diantara mereka. Data ini kemudian digunakan untuk mengukur kecepatan pengembangan semesta yang disebut dengan kontanta Hubble. 


Berdasarkan temuan terbaru, delapan variabel Cepheid seppuluh kali lebih jauh dari sebelumnya. Cepheid ini menantang untuk diukur karena masing-masing berjarak 6.000-12.000 tahun cahaya dari Bumi. 

Karena sangat jauh, peneliti harus mengembangkan teknik pemindaian baru. Teknik baru ini memungkinkan Hubble untuk memindai posisi bintang 1.000 kali permenit. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akurasi pengukuran kecerahan bintang dan jaraknya.

Data ini kemudian dibandingkan dengan data dari Agensi Luar Angkasa Eropa, satelit Planck.Pengukuran satelit itu menunjukkan perhitungan yang 9 persen lebih rendah dari perhitungan Hubble. 


"keduanya telah dites berulang kali, jadi kecuali ada rangkaian kesalahan yang tidak terkait, kemungkinan besar ini bukan karena salah perhitungan tapi (memang) fitur (dari) alam semesta, "kata Riess, seperti dikutip Space.

Satu hal yang dicurigai adalah adanya energi hitam. Kekuatan asing yang diketahui bergerak untuk akselerasi kosmos. Kekuatan ini pula yang mendorong galaksi makin bergerak menjauh dengan intensitas yang tinggi. Akeslerasi ini mungkin tidak punya nilai yang tepat, tapi memang berubah dari waktu ke waktu. 


Sumber: CNN Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tag Terpopuler