Materi adalah benda fisik yang menyusun alam, yang bisa diartikan
sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Materi dapat berbentuk gas, cair, dan padat.
Contoh: udara, kapur, meja.
Kimia mempelajari komposisi, struktur dan sifat dari materi, serta
perubahan kimia yang terjadi dari materi satu ke yang lainnya.
Contoh: kayu terbakar menjadi arang.
A. Penyusun materi
Materi dapat tersusun dari substansi murni atau tunggal yang terdiri dari satu unsur atau beberapa unsur yang
membentuk suatu senyawa. Materi juga dapat tersusun dari senyawa
campuran, yang tercampur secara homogen atau heterogen
1. Substansi murni
materi yang mempunyai sifat dan komposisi tertentu.
2. Unsur
substansi murni yang tidak dapat dipisahkan menjadi sesuatu yang
lebih sederhana, baik secara fisika maupun kimia, mengandung satu
jenis atom.
Contoh: hidrogen, oksigen.
3. Senyawa
terbentuk dari ikatan antara atom penyusunnya, dan dapat dipisahkan
secara kimia menjadi unsur penyusunnya.
Contoh: air (H2O), gula, CaCO3.
4. Campuran
materi yang tersusun dari beberapa substansi murni, sehingga
mempunyai sifat dan komposisi yang bervariasi.
Contoh: gula + air menghasilkan larutan gula, mempunyai sifat manis
yang tergantung pada komposisinya.
5. Campuran homogen
mempunyai sifat dan komposisi yang seragam pada setiap bagian
campuran, tidak dapat dibedakan dengan melihat langsung.
Contoh: garam dapur dan air.
6. Campuran heterogen
mempunyai sifat dan komposisi yang bervariasi pada setiap bagian
campuran, dapat dibedakan dengan melihat langsung (secara fisik
terpisah).
Contoh: gula dan pasir.
B. Perubahan fisika dan kimia
Perubahan yang melibatkan sifat fisika atau kimia.
Sifat fisika : sifat yang tidak mengubah sifat kimia suatu materi.
• Karakteristik fisika bau, kekerasan, titik didih, wujud materi.
Sifat kimia : sifat yang mengubah sifat kimia suatu materi.
• Menerangkan bagaimana suatu materi bereaksi dengan materi yang lain membentuk suatu materi baru.
Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia :
- Perubahan warna
- Perubahan bau
- Pembentukan gas
- Timbulnya cahaya
- Pembentukan endapan baru
- Perubahan pH.
Contoh :
Gula adalah senyawa yang mudah terurai (dekomposisi) dengan
pemanasan menjadi senyawa yang lebih sederhana, misalnya karbon
hitam (arang), yang tidak dapat terurai lagi baik secara fisika maupun
kimia, tetapi dapat berubah struktur dan sifatnya menjadi grafit dan
intan.
C. Wujud materi
Setiap saat, kita berinteraksi dengan benda-benda di sekitar kita seperti udara, air, dan bangunan. Benda-benda tersebut mempunyai wujud yang berbeda-beda, dan dikelompokkan sebagai gas, cair dan padat. Setiap kelompok mempunyai ciri-ciri dan sifatsifat yang akan dipelajari dalam bab ini. Diantaranya adalah susunan dan gerakan molekul penyusun zat. Molekul-molekul wujud gas mempunyai susunan yang berjauhan dan setiap molekul bebas bergerak. Cairan dan padatan mempunyai susunan molekul yang berdekatan, dimana pada cairan, molekul masih bisa bergerak dengan bebas, sementara molekul pada padatan tidak bebas bergerak atau tetap pada posisinya.
Contoh :
Air mempunyai wujud cair pada suhu ruang, akan berubah wujudnya menjadi padat apabila didinginkan, dan menjadi gas apabila dipanaskan. Ini merupakan perubahan fisika karena tidak menghasilkan materi dengan sifat yang baru
1 Keadaan gas
Ciri-ciri gas :
* Gas mempunyai susunan molekul yang berjauhan, kerapatan
rendah/tidak memiliki volume dan bentuk tetap/selalu bergerak
dengan kecepatan tinggi
* Campuran gas selalu uniform (serba sama)
* Gaya tarik-menarik antarpartikel dapat diabaikan.
* Laju suatu partikel selalu berubah-ubah tapi laju rata-rata
partikel-partikel gas pada suhu tertentu adalah konstan
* Gas dapat dimampatkan
* Gas dapat dalam bentuk atom tunggal seperti golongan gas mulia
(He, Ar, Xe), diatomic (H2, O2, F2), dan senyawa (NO, CO2, H2S)
Baca juga: hukum-hukum gas
2. Padatan, cairan
Gas, cairan, dan padatan dibedakan, yang pertama atas dasar struktur fisik dan sifat kimianya(Gambar 1.21 – 1.23). Struktur fisik mempengaruhi interaksi antara partikel-partikel dan partikellingkungan.
2.1. Cairan
Secara umum ciri-ciri fase cairan berada diantara fase gas dan
fase padat, antara lain :
i. Mempunyai kerapatan yang lebih tinggi bila dibanding dengan
gas, namun lebih rendah bila dibandingkan dengan padatan
ii. Jarak antar partikel lebih dekat dekat
iii. Merupakan fase yang terkondensasi
iv. Merupakan fase yang bisa dikatakan tidak terkompresi
v. Bentuk cairan akan menyesuaikan dengan wadahnya
2.2. Padatan
Sedangkan ciri-ciri fase padat, antara lain :
a. Kerapatannya sangat tinggi, jauh lebih tinggi daripada gas dan
cairan
b. Jarak antar partikel sangat dekat
c. Merupakan fase yang terkondensasi
d. Merupakan fase yang bisa dikatakan tidak terkompresi
e. Mampu mempertahankan bentuknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar