Kelahiran animasi sudah dimulai sejak jaman batu kira-kira lebih dari 15000 tahun yang lalu. Penggunaan gambar untuk bercerita sejak zaman Yunani dan Mesir Kuno. Pemakaian simbol sebagai penuang cerita pada komposisi dinding goa di Grotle de Lascaux Perancis, antara 15.000-13.000 SM, di Mesir ditemukan sebuah hiasan dinding yang dibuat tahun 2000 SM, yang disebut-sebut sebagai cikal bakal animasi. Hiasan itu berupa deretan gambar dua orang pegulat Mesir dengan gerakan tangan yang bervariasi.
Dalam sejarah Animasi ada seorang yang disebut-sebut sebagai “Bapak Animasi”, ia adalah Winsor McCay. Winsor McCay dibesarkan di Michigan, ia sudah jatuh cinta pada menggambar sejak kecil, walaupun ayahnya berkeras memasukkannya ke sekolah bisnis. Ia memulai karir menggambarnya di New York, Selama 20 tahun (1911-1921) McCay bereksprimen dengan menggunakan sebuah kamera sederhana untuk memperbesar tokoh animasinya. Semua gambar animasinya digambar sendiri, sehingga untuk film berdurasi 5 menit saja ia membutuhkan waktu setahun.
Bagi McCay membuat animasi adalah sebuah seni, namun jika ada yang mengubahnya menjadi barang dagangan itu adalah petanda buruk. McCay khawatir bahwa suatu saat dunia animasi akan terseret ke dalam dunia perdagangan, kekhawatirannya tersebut memang terjadi, bahkan sebelum McCay berhasil memperlihatkan karyanya yang terkenal, “ Gertie the Dinos”(1914), sebuah studio animasi pertama sudah berdiri di New York ( 1913 ). Lima tahun kemudian lahirlah industry animasi dan mulailah bermunculan studio-studio animasi dikota metropolitan New York.
Salah satu studio sukses dijerman itu adalah studio John Bray Studio. Studio ini mempunyai andil besar dalam sejarah animasi karena salah satu karyawannya, Earl hurd, memperkenalkan pertama kali penggunaan sel dalam dunia animasi. Di studio ini juga pernah memegang beberapa orang seperti Max Fleischer dan Walter Lanzt
Teknik pembuatan yang dihasilkan Max Fleischer tidak jauh berbeda dengan nama besar yang terkenal yaitu Walt Disney. Max Fleischer menciptakan tokoh-tokoh seperti Betty Boop, Popeye, Superman, dan Walter Lanzt sebagai kreator Woody Woodpacker.
1. Sejarah Animasi di Eropa
Sejarah perkembangan animasi di Eropa dominan dipengaruhi oleh keberadaan komik-komiknya. Seperti di Perancis dan Swedia yang terkenal dengan komik Doc Martin dan Tintin. Perkembangan komik yang sedemikian pesat telah melahirkan banyak tokoh-tokoh kartun eropa terkenal, diantaranya selain Doc Martin dan Tintin adalah Asterix dab Obelix, Johan dan Pirlouit, steven sterk, Lucky Lucke, Smurf, dll. Bedanya kalo Walt berjuang sendirian membangun animasi Disney yang kelak menjadi awal tumbuhnya industry animasi di Amerika Serikat dengan tokoh-tokoh super heronya ( Superman, Batman, Robin, dan Spiderman, dll), Negara-negara di Eropa secara bersama-sama membangun komunitas komik yang kelak menjadi awal tumbuhnya industry-industri animasi di Eropa. Seperti tokoh The Smurf yang diciptakn Peyo (Belanda), Asterix and Obelix oleh Uderzo dan Gosciny (Italia), Tintin oleh Herge (Swedia), dll. Keberhasilan komik secara komersil berpengaruh sangat besar dalam upaya untuk menghidupkan tokoh-tokoh kartun tersebut ke dalam film animasi.
Perkembangan di Amerika dikenal dengan Walt Disney maka di Eropa yang menonjol adalah William Hanna dan Joseph Barbara, yang kemudian lebih dikenal sebagai pasangan Hanna-barbara. Di tahun 40-an hingga 1958, film-film animasi kartun mulai diproduksi Hanna-barbara dan diperkenalkan secara meluas di Eropa. Lahirlah karya karya animasi pertama, seperti The Yankee Doodle Mouse (1943), Mouse Trouble (1944), The Cat Concreto (1945), The little Orphan (1949), The Three Musketters (1952) dan Johan Mouse (1953). Hingga kini lebih dari setengah abad pasangan Hanna-Barbara bekerja sama dalam menciptkan film-film kartun. Karya-karya mereka yang terkenal sampai saat ini antara lain The Smurf dan serial kartun The Flinstones. Selain itu, mereka menciptakan tokoh Yogie Bear, Huckeberry Hound, pasangan kucing-tikus Tom and Jerry, serta sejumlah tokoh yang kini terkenal dalam siaran televisi untuk anak.
2. Sejarah Animasi di Jepang (Anime)
Animasi di Jepang menunjukkan perbedaan dengan kartun lainnya, malai dari proses yang cukup panjang dari awalnya ingin mengikuti jejak Walt Disney namun dalam perkembangannya sampai sekarang Anime Jepang memiliki ciri khas dan karakter animasinya yang kuat. Berikut adalah perkembangan Anime yang dianggap penting sejarah Anime Jepang:
-1918: Anime pertama yang memiliki artis manga Kitayama Seitaro, membuat animasi pertama yang sangat sederhana berdurasi 5 menit, berjudul Momotarau.
-1932: Dibuatnya film animasi pendek berjudul Chikara To Onna No Yononaka, anime pertama yang bersuara.
-1958: Film anime panjang pertama yang diproduksi Toei, Hakujaden (White Snake legend) beredar di layar lebar tapi tidak laku.
-1960: Film anime layar lebar produksi Toei berjudul Saiyuki (Journey to the west Tale of Sun Go Kong). Anime ini merupakan anime pertama yang dibuat oleh Osamu Tezuka.
-1962: Pemutaran serial TV anime pertama Otogi yang menampilkan berbagai carita pendek dalam format hitam putih.
-1963: Pemutaran serial TV Tetseuwan Atomu (Astro Boy) merupakan anime pertama yang sukses di Jepang karena diangkat dari komik/ manga yang populer karya Osamu Tezuka dan didukung oleh penjualan Merchandise. Walau bukan anime pertam yang beredar, akan tetapijustru serial inilah yang dianggap sebagai pelopor Industri Anime di Jepang.
-1964: Tetsuwan Atom, Uchu no yusha Versi layar lebar Tetsuwan Atomu
-1965: Pemutaran serial TV Tetsujin 28 ( Iron Man no: 28/ Gigantor) karya Shotaro Kaneda. Serial ini dianggap sebagai prototype dari serial pertualangan robot-robot raksasa di masa yang akan datang.
-1967: Pemutaran Serial TV Mach GO GO GO (Speed Racer)
-1968: Pemutaran Serial TV Mach GeGeGE no Kitaro
-1970: Pemutaran serial Ashita no Jo Kisah tentang perjuangan petinju muda yang cukup kompleks.
-1971: Pemutaran serial TV Lupin III serial ini ditujukan untuk penonton dewasa dengan humor dan lelucon yang kasar.
-1972: Pemutaran serial TV gatchaman, Mazinger-Z, Devilman Diawali dengan Gatchman dan karya Go Nagai berjudul Mazinger-Z, kisah kepahlwanan dan petualangan robot raksasa mendominasi perkembangan anime di tahun 70-an. Karya-karya Go Nagai bermunculan seperti Great Mazinger, Devilman, Cutey Honey bahkan karyanya yang berjudul UFO Robot Grandizer berlangsung sampai 222 episode.
-1974: Pemutaran serial TV Space battleship Yamato, Getter Robo, puncak genre sci-fi pada sejarah anime ditandai dengan hadirnya Yamato yang didukung oleh artis legandaris Leiji matsumoto. Pada masa berikutnya anime scifi seperti Yamato, Grandizer, Captain harlock, galaxy Express, Gatchman the movie II, tekkaman, Time Bokan, Grandizer berlangsung hingga 1979 dan anime layar lebar seperti yamato the movie, Saraba Uchu Senkan Yamato, Gatchman the movie 1979, Lupin III: castle of Cagliostro (movie) dan serial TV Kidou Senshi Gundam.
-1979: Merupakan awal prestasi gemilang anime di dunia animasi melalui buah karya artis/sutradara Hayao Miyazaki Lupin III: Castle of Cagliostro yang meramu unsur komedi, aksi, music dalam animasi berkualitas tinggi. Pada tahun ini juga hadir serial animasi produksi Sunrise, Kidou Senshi Gundam yang berhasil mengambil hati pencinta anime jepang dengan menggabungkan kisah pertualangan robot raksasa dan jalan cerita yang mirip dengan serial Yamato. Berbeda dengan serial pertualangan robot lainnya, Gundam menampilkan cerita yang sangat kompleks dan karakter yang lebih dewasa
-Era 80-an: Merupakan masa keemasan anime dijepang, dengan menampilkan banyak anime berkualitas tinggi serta munculnya format animasi dalam bentuk video yang dikenal sebagai OVA (Original Video Animation). Salah satu contoh adalah Kekko Kamen Karya Go Nagai. Anime lainya seperti karya Akira Toriyamai (Dr. Slump, Dragon Ball), Rumiko Takahashi (Urusei Yatsura, Maison Ikkoku, Ranmal ½), Katsuhiro Otomo (Akira).
-Era 90-an: Pemutaran anime di Box Office pada film animasi Pokemon dan Digimon di Negara-negara Eropa dan Amerika.
3. Sejarah Animasi di Indonesia
Pada tahun 1950-an sampai 1970-an saat kampanye pembangunan digencarkan, maka seperti halnya film dokumenter, film animasi juga dipergunakan untuk kampanye pembangunan. Bersamaan dengan itu studio Perusahaan Film Negara memproduksi film animasi Indonesia pertama dengan tokoh si Huma. Namun hasil yang dicapai tidak memuaskan, kemudian PFN kembali memproduksi film animasi Indonesia, kali ini tidak hanya dengan objek gambar melainkan dengan objek boneka yang dikenal dengan si Unyil. Film ini merupakan kreasi dari Drs. Suyadi alias Pak Raden yang juga memberi arah yang sangat kuat dalam hal directing yang hampir seperti mendongeng sehingga seolah-olah PFN kala itu memiliki gaya sendiri.
Pendekatan yang berbeda muncul antara tahun 1970-an sampai 1980-an. Saat itu muncul Mana Suka Siaran Naga di TVRI yang memberi peluang munculnya para animator. Mereka pada mulanya adalah ahli-ahli gambar yang diberi kesempatan belajar membuat film animasi diberbagai negara seperti Jepang, Inggris, Amerika, atau Swiss. Pengaruh dari luar itu memberi bentuk yang kontras, karena dari sana muncul film berdurasi pendek yang solid. Hal ini tampak pada karya-karya Dwi-Koen, Dani A. Djonard serta Gawitra, seperti Terjadinya Minyak, Pak Boros, Geneziz dan sebagainya. Periode ini merupakan periode transisi, hal ini berkaitan juga dengan pengaruh disiplin membuat film iklan yang kuat. Karena itu permasalahan durasi menjadi persoalan yang penting dalam menyusun strategi presentasi untuk menjadi menarik, atau minimal membuat orang berpikir setelah melihat karya-karya mereka.
Penguasaan teknik pemanfaatan kamera dalam film 35 dan 16 mm dengan sendirinya menjadi penting. Pada kenyataannya saat itu membuat film apa saja harus meminta izin kepada pemerintah. Selain karena adanya larangan beriklan di televisi pembuatan film animasi terhenti perkembangannya. Di akhir tahun 80-an menjelang 90-an awal ditandai munculnya beberapa perusahaan animasi yang menerima order dari luar negeri seperti Asiana Wang Animation (kerja sama dengan Wang Film Animation, Taiwan) yang bergaya Disney, sedangkan untuk gaya Jepang/ Anime ada Evergreen, Marsa Juwita Indah di Bali, dll. Lalu dilanjutkan dengan munculnya Red Rocket di Bandung, Bening di Yogyakarta, Tegal Kartun, dll. Hingga muncul di tahun 1990-an, beberapa perusahaan animasi yang juga mengerjakan 3D animasi seperti Kasatmata, Matahari Studio (ame animation), dan generasi baru seperti Wahyu Aditya dengan karyanya Hellomotion. Beberapa tokoh animator di Indonesia seperti Dwi Koendoro (dengan karya, Pailul), Gotot Prakosa yang senimator (seniman animator di IKJ), Pak Suyadi/ Pak Raden & Pak Denny Djunaid di era Periodesasi yang menonjol adalah periode komputer yang berkembang sejak pertengahan tahun 1990an, saat industri televisi di Indonesia menjamur dan perkembangan komputer sudah sedemikian rupa, sehingga bisa mempermudah pembuatan film animasi. Pada periode ini terdapat semacam kebebasan berproduksi, kebebasan mencipta, dalam arti tidak ada rintangan perizinan.
Sumber: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016
MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN
ANIMASI Oleh Sigit Pambudi
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق