Ibu memotong-motong kue brownis menjadi 10 potong yang akan dibagikan pada tiga orang anak. Adi memperoleh 2 potong, Fitri memperoleh 3 potong, dan Ketut memperoleh 4 potong. Adapun sisanya disimpan oleh Ibu. Dalam hal ini, Adi memperoleh 2/10 bagian kue, Fitri memperoleh 3/10 bagian kue, dan Ketut memperoleh 4/10 bagian kue. Apakah menurutmu sisa yang disimpan oleh Ibu 1/10 bagian kue?. Betul.
Bilangan-bilangan 2/10 , 3/10 , 4/10 , dan 1/10 yang merupakan banyak potongan berbanding jumlah keseluruhan potongan disebut bilangan-bilangan pecahan. Bilangan-bilangan pecahan sering disebut sebagai pecahan saja. Pada pecahan-pecahan tersebut, angka angka 2, 3, 10, dan 1 disebut pembilang(yang dibagi), sedangkan angka 10 disebut penyebut(pembagi).
A Pengertian Bilangan Pecahan
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pecahan merupakan banyak bagian tertentu dari keseluruhan.
Sekarang perhatikan Gambar 1 di di bawah. Luas daerah arsirannya menunjukkan pecahan $\frac{1}{3}$.
. Luas daerah arsiran pada Gambar 2
menunjukkan pecahan $\frac{3}{6}$.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan sebagai berikut.
Bilangan pecahan adalah bilangan yang
dapat dinyatakan sebagai $\frac{p}{q}$ dengan p, q bilangan bulat dan q bukan 0.
Bilangan p disebut pembilang (yang dibagi) dan bilangan q disebut
penyebut (pembagi).
B. Jenis-jenis Pecahan
1. Pecahan murni atau pecahan biasa
Perhatikan pecahan-pecahan berikut
$\frac{1}{2},\frac{1}{3},\frac{3}{4},\frac{7}{8}$
Pembilang lebih kecil dari penyebut , dan Pembilang dan penyebut tidak mempunyai faktor bersama selain 1. pecahan-pecahan seperti itu disebut pecahan murni atau pecahan biasa.
2. Pecahan campuran
Perhatikan pecahan-pecahan berikut
5 1/3,3 1/2,1 4/3,8 5/7
Pecahan-pecahan tersebut adalah perpaduan (menandakan penjumlahan) bilangan bulat dengan pecahan murni, misalnya $5\frac{1}{3}=5+\frac{1}{3}$, $3\frac{1}{2}=3+\frac{1}{2}$, dan sebagainya. Pecahan-pecahan seperti itu disebut pecahan campuran..
3. Pecahan Senilai
Perhatikan Gambar 3 di bawah. Luas daerah yang diarsir menunjukkan $\frac{1}{4}$ dari luas lingkaran.
Luas daerah yang diarsir pada Gambar 4 menunjukkan $\frac{2}{8}$ dari luas lingkaran.
Dari kedua gambar tersebut, tampak bahwa daerah yang diarsir memiliki luas yang sama. Hal ini berarti $\frac{1}{4}=\frac{2}{8}$.
.
Selanjutnya, pecahan-pecahan tersebut dikatakan sebagai pecahan-pecahan senilai.
Dari uraian ini kita simpulkan bahwa pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang bernilai sama.
Untuk memperoleh pecahan senilai, digunakan cara-cara sebagai berikut.:
1. Jika pecahannya bukan pecahan murni. Bagi pembilang dan penyebut oleh faktor bersama
Contoh
8/12=(8/2)/(12/2)=4/6.
Atau kalikan pembilang dan penyebut oleh bilangan yang sama.
Contoh
4/6=(4×2)/(6×2)=8/12
2. Jika pecahannya pecahan murni. Kalikan pembilang dan penyebut oleh bilangan yang sama.
2/5=(2×2)/(5×2)=4/10
2/5=(2×3)/(5×3)=6/15
Dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar