Tari Serimpi merupakan tarian Jawa klasik yang sudah ada sejak zaman kerajaan. Dikutip dari detikedu, tarian ini terkenal memiliki gerak yang sangat halus dan cerita yang mengandung nilai simbolis.
Pada zaman Mataram, Serimpi berfungsi
sebagai tari pengiring pada upacara kerajaan. Ciri khas tarian ini
adalah bunyi gending dari gamelan yang mengikuti gerakan para penari.
Sejarah Tari Serimpi
Sejarah Tari Serimpi tidak dapat terlepas dari kisah raja Mataram yakni Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Pada
masa kekuasaan Sultan Agung, Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak
kejayaan dan sangat terkenal hingga ke penjuru nusantara. Salah satu
bukti kejayaannya adalah berkembangnya kesenian tradisional dari dalam
keraton, termasuk Tari Serimpi.
Kesenian ini memperlihatkan keindahan serta nilai estetika seni tinggi dan identik dengan keanggunan, kecantikan, serta kesopanan para penarinya.
Jenis
Tari Serimpi pada masa Sultan ke-3 memiliki fungsi sakral yakni
hanya dipertunjukkan pada acara-acara tertentu seperti acara pisowanan
agung maupun acara peringatan hari penting kerajaan.
Masyarakat Mataram kala itu baru mengenal Tari Serimpi pada tahun 70-an, jauh setelah kesenian tari tersebut tercipta.
Makna Serimpi
Kata "serimpi" berasal dari bahasa jawa yakni "impi" yang memiliki arti "mimpi". Maksud ini diberikan karena pertunjukan tarian Serimpi bisa membawa siapapun yang menyaksikan seperti berada di alam mimpi yang tenang dan indah.
Apalagi
ditambah dengan adanya suara gending jawa beserta gamelan pengiring yang
melantunkan irama nada asri nan damai sehingga membuat mata
tersayup-sayup bak di alam mimpi.
Jenis Tari Serimpi
Adapun jenis Tari Serimpi dari kedua kerajaan pewaris Mataram dapat dibedakan menjadi 2 yakni Serimpi gaya Ngayogyakarta dan Serimpi gaya Surakarta.
Berdasarkan buku Tari Srimpi, "Ekspresi Budaya Para Bangsawan Jawa" karangan Arif E. Suprihono, Serimpi Surakarta terdiri dari:
Serimpi Anglirmendhung,
Serimpi Bondan,
Serimpi Dhempel,
Serimpi Ganda Kusuma,
Serimpi Gambirsawit,
Serimpi Gendiyeng,
Serimpi Glondong Pring,
Serimpi Jayaningsih,
Serimpi Lobong,
Serimpi Ludiromasu,
Serimpi Muncar,
Serimpi Sangupati,
Serimpi Sukarsih,
Serimpi Tamenggita.
Sementara Serimpi Yogyakarta terdiri dari:
1. Serimpi Babar Layar,
2. Serimpi Dhempel,
3. Serimpi Dhendhang Sumbawa,
4. Serimpi Gambirsawit,
5. Serimpi Genjung,
6. Serimpi Hadi Wulangunbrangta,
7. Serimpi Irim-irim,
8. Serimpi Jaka Mulya,
9. Serimpi Jebeng.
10. Serimpi Jemparing,
11. Serimpi Kadarwati,
12. Serimpi Kandha,
13. Serimpi Lala,
14. Serimpi Ladrangmanis,
15. Serimpi Layu-layu
16. Serimpi Lobong,
17. Serimpi Ludiromadu,
18. Serimpi Mijil,
19. Serimpi Muncar/serimpi Cina,
20. Serimpi Pandelori,
21. Serimpi Pestul,
22. Serimpi Pramugari,
23. Serimpi Riyambada,
24. Serimpi Ranggajanur,
25. Serimpi Ranumanggala,
26. Serimpi Renggawati/Serimpi Hadi Wulangun brangta.
27. Serimpi Renyep,
28. Serimpi Sangupati,
29. Serimpi Sekarkina,
30. Serimpi Sekarsemeru,
31. Serimpi Sigramangsah,
32. Serimpi Sudorowerti,
33. Serimpi Tamenggita,
34. Serimpi Teja,
35. Serimpi Tunjunganom
36. Serimpi Merakkesimpir,
37. Serimpi Ringgitmunggeng kelir
Itulah sejarah, makna dan jenis Tari Serimpi yang sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram. Jangan lupa mari kita lestarikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar