Tak ada dikotomi (pemisahan) ilmu pengetahuan (kecuali ilmu sihir).

Kamis, 07 Maret 2019

Peristiwa Astronomi Paling Seru Tahun 2019

1. Ramai Sambangi Bulan

China Mondsonde Chang'e-4 (picture-alliance/Xinhua)
Setelah keberhasilan modul pendarat Chang'e-4 milik Cina (gambar), sejumlah negara mengirim misi menyambangi bulan pada tahun 2019. Sebuah perusahaan Israel, SpaceIL, telah menjadwalkan pendaratan bulan pada Februari mendatang. Sementara pada 30 Januari Badan Antariksa India direncanakan meluncurkan Chandrayaan-2 dalam misi serupa setelah sempat tertunda selama hampir satu tahun.

2. Gerhana Matahari Parsial

Thailand Bangkok Sonnenfinsternis (Reuters/A. Perawongmetha)
Di tahun yang baru, pada 6 Januari penduduk Bumi disambut oleh gerhana matahari parsial. Fenomena ini adalah yang kedua dari rangkaian delapan gerhana matahari yang terjadi antara 13 Juli 2018 hingga 4 Desember 2021. Sayangnya gerhana matahari kali ini hanya bisa dinikmati oleh penduduk di kawasan utara Cina, Jepang, Mongolia dan sebagian kecil wilayah Rusia.

3. Gerhana Bulan Total

Mondfinsternis 2018 | Deutschland (picture-alliance/dpa/K.-J. Hildenbrand)
Fenomena langka yang bakal menyambangi Bumi pada 21 Januari 2019 adalah yang pertama dari dua gerhana bulan tahun ini. Namun sayangnya gerhana bulan total ini tidak bisa dinikmati penduduk Indonesia lantaran hanya bisa dilihat di benua Amerika dan langit barat Eropa dan Afrika.

4. Hari Kelahiran Galileo

Galileo Galilei vor der Römischen Inquisition (picture-alliance/akg-images)
Setiap tanggal 15 Februari komunitas sains dan akademis merayakan hari kelahiran Galileo Galilei, astronom Italia yang membuktikan konsep Heliosentrisme milik Nikolaus Kopernikus dan sebab itu mengalami persekusi oleh gereja. Galileo dikenal sebagai pakar fisika modern pertama di Bumi yang mengembangkan metode penelitian berbasis eksperimen, pengukuran, observasi dan analisa matematika.

5. Gerhana Bulan Parsial

Japan Mondfinsternis (picture-alliance/AP Photo/I. Ohara)
Fenomena kosmik yang akan tiba pada tanggal 16 Juli 2019 hanya akan terlihat jelas di Afrika, Asia Tengah dan Selatan, Eropa Tenggara, namun juga bisa disimak menjelang matahari terbit di barat Indonesia. Sebuah teleskop atau binokular bisa digunakan buat menyaksikan fenomena langit ini.

6. Ragam Observasi Antariksa

Symbolbild der NASA-Mission Parker Solar Probe, 31.07.2015 (NASA/JHUAPL)
Tahun 2018 silam NASA dan ESA mengirimkan empat misi penelitian ke luar angkasa. Tahun ini para ilmuwan siap memanen data dari ke-empat wahana tersebut, yakni Parker Solar Probe yang mempelajari matahari, InSight untuk menyadap aktivitas tekntonik di planet Mars, TESS yang bertugas melakukan sensus bintang di Galaksi Bima Sakti dan BepiColombo yang memulai perjalanan panjang ke planet Merkuri.

7. Transit Merkurius

Planet Merkur Passage vor Sonne (picture-alliance/dpa/INAF)
Pada 11 November mendatang planet Merkurius akan melintasi matahari. Peristiwa yang sangat langka ini bisa disimak dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi filter surya di benua Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Transit Merkurius selanjutnya baru bisa disimak lagi pada tahun 2039.

8. Gerhana Matahari Cincin

Ringförmige Sonnenfinsternis in Teilen Südamerikas und Afrikas (picture alliance/dpa/K. Mayama)
Setelah dilewatkan oleh berbagai fenomena antariksa, Indonesia akhirnya bisa menikmati peristiwa langit langka berupa gerhana matahari cincin di penghujung tahun. Pada 26 Desember gerhana matahari berbentuk cincin api ini akan melintasi sebagian wilayah Sumatera, tepatnya mulai dari pulau Simeulue, Sibolga, Padang Sidempuan, Dumai, Duri dan Kepulauan Riau. (rzn/as: NASA, ESA, ESO, Seasky).

Sumber: DW Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Tag Terpopuler