Segera setelah 2020, langit Rusia akan dilindungi oleh rudal-rudal hipersonik sistem pertahanan udara S-500 Prometheus yang dikembangkan oleh VKO Almaz-Antey.
Rudal-rudal ini tengah dikembangkan di lokasi rahasia yang jauh dari mata-mata yang penasaran. Moskow sangat berhati-hati dalam mengungkap proyeknya yang satu ini. Apalagi, militer Rusia berencana untuk meningkatkan jangkauan ketinggian proyektil sistem tersebut. Nantinya, sistem antirudal S-500 akan dapat mengeliminasi misil dan pesawat musuh yang berada pada ketinggian 100 km atau hampir mencapai ruang angkasa. Tidak ada sistem pertahanan udara mana pun saat ini yang memiliki jangkauan sejauh itu.
Iklan
Selain itu, ada pula 40N6, rudal jarak jauh terpisah yang sedang dikembangkan untuk sistem pertahanan udara baru tersebut. Kepala pelacak otomatisnya yang baru akan memungkinkan rudal tersebut untuk “bermain-main” di orbit Bumi sambil mengidentifikasi secara independen target di ruang angkasa sebelum mencegatnya. Dulu, semua fungsi ini dilakukan oleh radar yang merupakan bagian dari sistem pertahanan udara terkait. Kini, rudal yang baru pada dasarnya akan memiliki “otaknya” sendiri.
Selain itu, ada pula 40N6, rudal jarak jauh terpisah yang sedang dikembangkan untuk sistem pertahanan udara baru tersebut. Kepala pelacak otomatisnya yang baru akan memungkinkan rudal tersebut untuk “bermain-main” di orbit Bumi sambil mengidentifikasi secara independen target di ruang angkasa sebelum mencegatnya. Dulu, semua fungsi ini dilakukan oleh radar yang merupakan bagian dari sistem pertahanan udara terkait. Kini, rudal yang baru pada dasarnya akan memiliki “otaknya” sendiri.
Pada saat yang sama, sistem radar akan terus memandu masing-masing 40N6. Namun, radar akan melakukan fungsi-fungsi khusus untuk meningkatkan akurasi. Misalnya, ada radar-radar yang akan bertanggung jawab untuk mencari pesawat tempur dan helikopter, menyusuri medan dengan rudal jelajah, melayangkan rudal balistik dari ketinggian, dan menyasar musuh yang berada di dekat ruang angkasa.
Para desainer kini tengah bereksperimen dengan hulu ledak yang berbeda untuk 40N6, tetapi sejauh ini mereka tak berkomentar apa-apa. Unit 40N6 itu sendiri akan dapat terbang ke targetnya dengan kecepatan hipersonik hingga Mach 9 (10.800 km/jam).
Menurut informasi dari sumber terbuka, sistem S-500 mampu menyasar target dari jarak 500 km. Sebagai perbandingan, jangkauan sebenarnya dari sistem pertahanan udara versi sebelumnya (S-400 Triumf) adalah 600 km. Yang jelas, belum diketahui berapa jangkauan maksimum yang akan dimiliki S-500.
Perbedaan utama antara S-500 dan semua sistem asing serupa adalah kisaran 360 derajatnya. Pesaing terdekatnya, MIM-104 Patriot Amerika, hanya dapat menyasar target ke arah yang telah ditentukan pada sudut 180 derajat. Apalagi, operator membutuhkan sekitar setengah jam untuk mengerahkan peluncur Patriot dan menempatkan mereka dalam posisi menembak.
Ini adalah waktu yang sangat lama ketika rudal meluncur ke arah Anda dengan kecepatan lebih dari beberapa ribu kilometer per jam. Selain itu, jangkauan maksimum sistem Amerika adalah 200 km, sedangkan jangkauan S-500 sudah mencapai 500 km dan diharapkan bisa lebih jauh pada saat sistem tersebut terintegrasi ke dalam tentara.
Iklan
Demi memastikan ruang udara Rusia terlindungi dengan baik, hanya prajurit-prajurit yang berhasil menjalani kamp pelatihan yang bisa menjadi bagian dari pasukan pertahanan udara.
Sumber: Russia Beyond
Sumber: Russia Beyond
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق