1. Ramai Sambangi Bulan
Setelah keberhasilan modul pendarat Chang'e-4 milik Cina (gambar), sejumlah negara mengirim misi menyambangi bulan pada tahun 2019. Sebuah perusahaan Israel, SpaceIL, telah menjadwalkan pendaratan bulan pada Februari mendatang. Sementara pada 30 Januari Badan Antariksa India direncanakan meluncurkan Chandrayaan-2 dalam misi serupa setelah sempat tertunda selama hampir satu tahun.
2. Gerhana Matahari Parsial
3. Gerhana Bulan Total
Fenomena langka yang bakal menyambangi Bumi pada 21 Januari 2019 adalah yang pertama dari dua gerhana bulan tahun ini. Namun sayangnya gerhana bulan total ini tidak bisa dinikmati penduduk Indonesia lantaran hanya bisa dilihat di benua Amerika dan langit barat Eropa dan Afrika.
4. Hari Kelahiran Galileo
Setiap tanggal 15 Februari komunitas sains dan akademis merayakan hari kelahiran Galileo Galilei, astronom Italia yang membuktikan konsep Heliosentrisme milik Nikolaus Kopernikus dan sebab itu mengalami persekusi oleh gereja. Galileo dikenal sebagai pakar fisika modern pertama di Bumi yang mengembangkan metode penelitian berbasis eksperimen, pengukuran, observasi dan analisa matematika.
5. Gerhana Bulan Parsial
Fenomena kosmik yang akan tiba pada tanggal 16 Juli 2019 hanya akan terlihat jelas di Afrika, Asia Tengah dan Selatan, Eropa Tenggara, namun juga bisa disimak menjelang matahari terbit di barat Indonesia. Sebuah teleskop atau binokular bisa digunakan buat menyaksikan fenomena langit ini.
6. Ragam Observasi Antariksa
7. Transit Merkurius
Pada 11 November mendatang planet Merkurius akan melintasi matahari. Peristiwa yang sangat langka ini bisa disimak dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi filter surya di benua Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Transit Merkurius selanjutnya baru bisa disimak lagi pada tahun 2039.
8. Gerhana Matahari Cincin
Sumber: DW Indonesia
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق